Selasa, 06 Agustus 2019

CARA MENGATASI MASALAH PANÉLÉNG YANG SELALU MAJU KE DEPAN DI ANDROID

Dalam beberapa perangkat memang sering terjadi masalah ketika kita mengetik rarangkén panéléng ( ᮦ ), bahkan ketika membaca hasil tulisan dari orang lain pun jadi rancu membacanya.
Contohnya seperti ini:
1. HP YANG TIDAK BERMASALAH
BÉBÉK = ᮘᮦ᠋ᮘᮦᮊ᮪
2.HP BERMASALAH
BÉBÉK = ᮦ᠋ᮦ᠋ᮘᮘᮊ᮪

Ketika pengguna hp tidak bermasalah menuliskan ᮘᮦ᠋ᮘᮦᮊ᮪ , maka yang muncul pada hp yang bermasalah akan menjadi ᮦ᠋ᮦᮘᮘᮊ᮪

Nah, bagi yang hpnya bermasalah seperti itu silakan untuk mengganti layout pada aplikasi Multiling O Keyboard, karena trik ini hanya untuk di Multiling O Keyboard, tidak bisa di Gboard atau yang lainnya mungkin.

Pertama
Salin layout di bawah ini:

OK_Layout_Begin
Name:PRADA
᠋᮱᮲᮳᮴᮵᮶᮷᮸᮹᮰
ᮋᮝᮨᮛᮒᮚᮥᮤᮧᮕᮦ
@ᮞᮓᮖᮌᮠᮏᮊᮜ᮪ᮩ
ᮐᮟᮎᮗᮘᮔᮙᮺ|=
&#᳀᳁᳂᳃᳆᳇*()
ᮁᮭᮈᮢ-ᮡᮅᮄᮇᮻᮆ
ᮃᮯᮿᮾᮍᮂᮑᮮᮣ/ᮉ
№²᮫ᮼᮽᮀᮬ᳅᳄_
ﷲ1234567890
qwertyuiop[
asdfghjkl:]
zxcvbnmé\
%1234567890
QWERTYUIOP{
ASDFGHJKL;}
ZXCVBNMÉ-
OK_Layout_End

Kedua
Buka Multiling O Keyboard, kemudian tekan tahan spasi dan seret ke kolom LAYOUTS,  kemudian klik [ + DIY ], kemudian klik TEMPEL dan OKE.
SELESAI

Nanti pada layout yang baru ini akan muncul kolom tombol baru pada pojok kiri atas di keyboardnya, yaitu tombol "fs1". Tombol ini digunakan ketika kita akan menulis rarangkén panéléng.

CONTOH PENGGUNAAN:
BÉBÉK
ketik BA + panéléng + fs1 + BA + panéléng + KA + pamaéh
GAWÉ
ketik GA + fs1 + WA + panéléng

CUKUP SEKIAN, SEMOGA BERMANFAAT.
TOLONG DI-SHARE KE YANG LAIN YA!

DIHARAPKAN JUGA BAGI PENGGUNA HP YANG TIDAK BERMASALAHPUN UNTUK MENGGUNAKAN LAYOUT DAN CARA YANG SAMA, AGAR PENGGUNA HP YANG BERMASALAH TIDAK RANCU BACANYA, KARENA CARA INI HANYA UNTUK MENGATASI MASALAH DALAM PENGETIKANNYA SAJA. JADI KETIKA HP YANG TIDAK BERMASALAH TIDAK MELAKUKAN CARA INI, MAKA HASIL YANG MUNCUL PADA LAYAR HP YANG BERMASALAH AKAN TETAP RANCU.

HATUR NUHUN

Senin, 22 April 2019

Belajar Aksara Sunda Baku

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Sampurasun dulur sadayana.

Kali ini Saya akan menjelaskan bagaimana cara menulis dalam aksara Sunda Baku. Sebelumnya Saya akan sedikit menjelaskan tentang sejarah aksara Sunda. Sejak dahulu masyarakat Sunda sudah memiliki huruf tersendiri untuk menuliskan bahasa mereka. Dari yang pernah Saya baca, pada awalnya masyarakat Sunda menggunakan huruf atau aksara yang sama yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa, namun karena beberapa alasan, akhirnya terjadi perubahan dan penyesuaian dalam penulisan aksara Sunda. Namun ketika kolonial datang, perlahan aksara Sunda kuno mulai ditinggalkan oleh masyarakat Sunda. Hingga pada tanggal 21 Oktober 1997 diadakan Lokakarya Aksara Sunda di Kampus UNPAD Jatinangor yang diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Kemudian hasil rumusan lokakarya tersebut dikaji oleh Tim Pengkajian Aksara Sunda. Dan akhirnya pada tanggal 16 Juni 1999 keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 343/SK.614-Dis.PK/99 yang menetapkan bahwa hasil lokakarya serta pengkajian tim tersebut diputuskan sebagai Aksara Sunda Baku. Pada aksara Sunda baku ini terjadi penyesuaian kembali, yaitu ada beberapa huruf yang dihilangkan, beberapa huruf yang dirubah, dan ada penambahan huruf serapan dari huruf latin yang digunakan dalam bahasa Indonesia antara lain Fa, Qa, Va, Xa, Za, Sya, dan Kha.

LANGSUNG KITA MULAI PEMBELAJARANNYA.

AKSARA SWARA / VOKAL MANDIRI
Aksara swara atau vokal mandiri ini digunakan saat satu suku kata hanya terdiri dari satu huruf vokal saja. Contoh ketika akan menulis kata "AKU", kata "AKU" terdiri dari dua suku kata yaitu "A‐KU" dimana suku kata pertama hanya terdiri dari satu huruf vokal saja yaitu "A", maka "AKU" ditulis ᮃᮊᮥ dalam aksara Sunda, ᮃ (A) dan ᮊᮥ (Ku). Contoh kedua: DIA > ᮓᮤᮃ (ᮓᮤ > DI , ᮃ > A). 

AKSARA NGALAGENA / KONSONAN

Aksara ngalagena adalah huruf konsonan dalam aksara Sunda. Konsonan dalam akasara Sunda berakhiran bunyi "A" atau tidak mati, jadi ketika kita akan menulis satu suku kata yang berakhiran bunyi "A" maka kita hanya perlu menulis huruf konsonannya saja tanpa harus menambah huruf "A" lagi. Contoh: MANA > ᮙᮔ , BAJA > ᮘᮏ

RARANGKÉN / VOKALISASI
Salah satu fungsi dari rarangkén sendiri adalah untuk mengubah akhiran "A" pada huruf konsonan agar menjadi akhiran bunyi vokal lain seperti i, u, é, o, e, dan eu. Fungsi lainnya adalah untuk menambah beberapa bunyi lainnya.
Rarangkén dibagi menjadi 3 berdasarkan penempatannya. 
1. Penempatan di atas konsonan, ket: ᳃ (konsonan)

(Klik atau zoom in gambar untuk memperjelas)
1. ᳃ᮤ (panghulu) a > i
Contoh: ᮔ (Na) > ᮔᮤ (Ni)
2. ᳃ᮨ (pamepet) a > e
Contoh: ᮔᮨ (Ne)
Pengucapan bunyi "e" seperti ketika bilang kata "tempat".
3. ᳃ᮩ (paneuleung) a > eu
Contoh: ᮔᮩ (Neu)
Pengucapan bunyi "eu" hampir mirip dengan bunyi "e" di atas tapi tak sama, tidak ada contoh pelafalan dalam bahasa Indonesia karena bunyi vokal ini tidak ada dalam bahasa Indonesia, bunyi pelafalannya sama dengan ketika kita sedang sendawah. Dalam bahasa Sunda ada dua vokal yang hampir sama yaitu "e" dan "eu", walau dalam huruf lain ditulis "e dan u" tapi vokal ini hanya menghasilkan satu bunyi saja, sekilas bunyinya terdengar sama dengan "e" namun berbeda. Contoh kata dalam bahasa Sunda: "hideng ᮠᮤᮓᮨᮀ " dan "hideung ᮠᮤᮓᮩᮀ " bunyinya hampir sama tapi maknanya beda.
4. ᳃ᮁ (panglayar) +r
Contoh: ᮔᮁ (Nar), ᮔᮨᮁ (Ner)
5. ᳃ᮀ (panyecek) +ng
Contoh: ᮔᮀ (Nang), ᮔᮩᮀ (Neung)

2. Penempatan di bawah konsonan, ket: ᳃ (konsonan)
(Klik atau zoom in gambar untuk memperjelas)
1. ᳃ᮥ (panyuku) a > u
Contoh: ᮘ (Ba) > ᮘᮥ (Bu)
2. ᳃ᮢ (panyakra) -r-
Contoh: ᮘᮁ (Bra), ᮘᮥ ᮢ (Bru)
3. ᳃ᮣ (panyiku) -L-
Contoh: ᮘᮣ (Bla), ᮘᮥ ᮣ(Blu), ᮘᮥᮁ ᮣ(Blur)

3. Penempatan sejajar dengan konsonan, ket: ᳃ (konsonan)
(Klik atau zoom in gambar untuk memperjelas)
1. ᮦ᳃ (panéléng) a > é
Contoh: ᮓ (Da) > ᮓᮦ (Dé)
Pelafalan bunyi "é" sama dengan ketika kita bilang "ember/tempe".
2. ᳃ᮧ (panolong) a > o
Contoh: ᮓᮧ (Do)
3. ᳃ᮡ (pamingkal) -y-
Contoh: ᮓᮡ (Dya), ᮓᮦᮡ (Dyé)
Rarangkén ini tidak berlaku ketika kita akan menulis "SYA" karena "SYA" sudah ada huruf ngalagena atau konsonannya sendiri yaitu: ᮯ (Sya), ᮯᮦ (Syé), dst.
4. ᳃ᮂ (pangwisad) +h
Contoh: ᮓᮂ (Dah), ᮓᮧᮂ (Doh)
5. ᳃᮪ (pamaéh)
Fungsi pamaéh adalah untuk menghilangkan bunyi vokal "a" dari huruf dasar yang mendahuluinya.
Contoh: ᮊ (Ka), ᮊ᮪ (K)
Contoh kata: Botak > ᮘᮧ (Bo) ᮒ (Ta) ᮊ᮪ (K) > ᮘᮧᮒᮊ᮪
Contoh: ᮔ (Na) > ᮔ᮪ (N), ᮒ (Ta) > ᮒ᮪ (T)
Contoh Kata: Pantat > ᮕ (Pa) ᮔ᮪ (N) ᮒ (Ta) ᮒ᮪ (T) > ᮕᮔ᮪ᮒᮒ᮪
Contoh singkatan: SMK > ᮞ᮪ᮙ᮪ᮊ᮪
Tapi, pamaéh tidak berlaku ketika kita akan menambah akhiran "r, h, dan ng", karena ketiga akhiran tersebut sudah ada karakter khususnya yaitu pada rarangkén panglayar " ᳃ᮁ " (+r), pangwisad " ᳃ᮂ " (+h), dan panyecek " ᳃ᮀ " (+ng), jadi salah jika kita menulis akhiran "r, h, dan ng" dengan menulis " ᮛ᮪, ᮠ᮪, ᮍ᮪". "ᮛ᮪ dan ᮠ᮪" digunakan untuk menulis singkatan saja, contoh: HSR > ᮠ᮪ᮞ᮪ᮛ᮪. Jika ada singkatan "NG", contoh: SNG maka ditulis ᮞ᮪ᮔ᮪ᮌ᮪ bukan ᮞ᮪ᮍ᮪ walau ᮞ᮪ᮍ᮪ jika dilatinkan adalah "SNG" juga.

WILANGAN / ANGKA
Dalam aksara Sunda juga ada karakter angka tersendiri, dari beberapa karakter angka di atas, sebagian mirip dengan huruf ngalagena dan rarangkén. Maka untuk membedakan angka dan karakter lain, setiap penulisan satu kelompok angka harus diawali dan diakhiri dengan tanda garis vertikal " | ".
Contoh: 2019 > |᮲᮰᮱᮹|
Contoh: 18 April 1997 > |᮱᮸| ᮃᮕᮤᮢᮜ᮪ |᮱᮹᮹᮷|

TANDA BACA
Tanda baca dalam aksara Sunda Baku menggunakan tanda baca yang sama dengan tanda baca pada huruf latin. Seperti titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dsb.

CARA PENULISAN
Cara penulisan aksara Sunda disusun per suku kata. Setiap suku kata dapat disusun oleh satu aksara swara (vokal mandiri) atau satu aksara ngalagena (konsonan) dengan penambahan satu sampai tiga rarangkén (vokalisasi) jika diperlukan. Atau satu suku kata yang disusun oleh satu aksara swara (vokal mandiri) atau satu aksara ngalagena (konsonan) yang diikuti satu akhiran huruf ngalagena yang dimatikan (diberi pamaéh " ᳃᮪ "). Atau satu aksara ngalagena dengan penambahan satu sampai dua rarangkén dan diikuti satu akhiran huruf ngalagena yang dimatikan (diberi pamaéh " ᳃᮪ "). 
∷contoh suku kata aksara swara dengan penambahan rarangkén: 
ᮃᮀ (Ang) > penambahan satu rarangkén
** aksara swara hanya bisa ditambahkan satu rarangkén saja, tidak bisa lebih.
∷contoh suku kata aksara ngalagena dengan penambahan rarangkén:
1. ᮝᮦ (Wé) > satu rarangkén
2. ᮝᮦᮣ (Wlé) > dua rarangkén
3. ᮝᮦᮣᮂ (Wléh) > tiga rarangkén
∷contoh suku kata aksara swara yang diikuti satu akhiran aksara ngalagena yang dimatikan:
ᮅᮔ᮪ (Un), ᮃᮝ᮪ (Aw), ᮉᮚ᮪ (Euy)
∷contoh suku kata aksara ngalagena yang diikuti satu akhiran aksara ngalagena yang dimatikan:
ᮎᮔ᮪ (Can), ᮒᮊ᮪ (Tak), ᮑᮞ᮪ (Bas)
∷contoh satu suku kata aksara ngalagena dengan rarangkén dan akhiran ngalagena yang dimatikan:
1. ᮒᮧᮞ᮪ (Tos)
2. ᮘᮢᮧᮞ᮪ (Bros)

LATIHAN: 
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
"IBU PERGI KE PASAR UNTUK MEMBELI TEMPE (TÉMPÉ)"
"I-BU" "PER-GI" "KE" "PA-SAR" "UN-TUK" "MEM-BE-LI" "TÉM-PÉ"
" ᮄ-ᮘᮤ " " ᮕᮨᮁ-ᮌᮤ " " ᮊᮨ " " ᮕ-ᮞᮁ " " ᮅᮔ᮪-ᮒᮥᮊ᮪ " " ᮙᮨᮙ᮪-ᮘᮨ-ᮜᮤ " " ᮒᮦᮙ᮪-ᮕᮦ "
> ᮄᮘᮥ ᮕᮨᮁᮌᮤ ᮊᮨ ᮕᮞᮁ ᮅᮔ᮪ᮒᮥᮊ᮪ ᮙᮨᮙ᮪ᮘᮨᮜᮤ ᮒᮦᮙ᮪ᮕᮦ

KALIMAT DALAM BAHASA SUNDA
" ABDI SARENG PUN RAMA NEMBÉ PISAN DONGKAP TI BANDUNG "
"AB-DI" "SA-RENG" "PUN" "RA-MA" "NEM-BÉ" "PI-SAN" "DONG-KAP" "TI" "BAN-DUNG"
" ᮃᮘ᮪-ᮓᮤ " " ᮞ-ᮛᮨᮀ " " ᮕᮥᮔ᮪ " " ᮛ-ᮙ " " ᮔᮨᮙ᮪-ᮘᮦ " " ᮕᮤ-ᮞᮔ᮪ " " ᮓᮧᮀ-ᮊᮕ᮪ " " ᮒᮤ " " ᮘᮔ᮪-ᮓᮥᮀ "
> ᮃᮘ᮪ᮓᮤ ᮞᮛᮨᮀ ᮕᮥᮔ᮪ ᮛᮙ ᮔᮨᮙ᮪ᮘᮦ ᮕᮤᮞᮔ᮪ ᮓᮧᮀᮊᮕ᮪ ᮒᮤ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ
(Saya dan ayah Saya baru saja tiba dari Bandung)

Perlu diingat, aksara Sunda adalah huruf-huruf yang sudah jelas pengucapannya, jadi ketika akan mengalihkan tulisan bahasa lain selain bahasa sunda ke dalam tulisan aksara sunda, maka yang kita harus tulis adalah pengucapan dari setiap kata yang akan dialihkan bukan apa yang ditulis pada setiap kata yang akan dialihkan. 
Sebagai contoh: 
Kata dalam bahasa Indonesia: 
Ditulis Kakak tapi dibaca Kaka
Maka ketika dialihkan ke dalam aksara Sunda harus ditulis ᮊᮊ (Kaka) bukan ᮊᮊᮊ᮪ (Kakak).
Ditulis Tempe dibaca Témpé
Maka ketika dialihkan ke dalam aksara Sunda harus ditulis ᮒᮦᮙ᮪ᮕᮦ (Témpé) bukan ᮒᮨᮙ᮪ᮕᮨ (Tempe).


CONTOH LAGU-LAGU YANG DIALIH AKSARAKAN

"INDONESIA RAYA"
(ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ)

Indonesia Tanah Airku
ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮒᮔᮂ ᮃᮄᮁᮊᮥ

Tanah Tumpah Darahku
ᮒᮔᮂ ᮒᮥᮙ᮪ᮕᮂ ᮓᮛᮂᮊᮥ

Di Sanalah Aku Berdiri
ᮓᮤ ᮞᮔᮜᮂ ᮃᮊᮥ ᮘᮨᮁᮓᮤᮛᮤ

Jadi Pandu Ibuku
ᮏᮓᮤ ᮕᮔ᮪ᮓᮥ ᮄᮘᮥᮊᮥ

Indonesia Kebangsaanku
ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮊᮨᮘᮀᮞᮃᮔ᮪ᮊᮥ

Bangsa Dan Tanah Airku
ᮘᮀᮞ ᮓᮔ᮪ ᮒᮔᮂ ᮃᮄᮁᮊᮥ

Marilah Kita Berseru
ᮕᮛᮤᮜᮂ ᮊᮤᮒ ᮘᮨᮁᮞᮨᮛᮥ

Indonesia Bersatu
ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮘᮨᮁᮞᮒᮥ

Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku
ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪ᮜᮂ ᮒᮔ᮪ᮊᮥ, ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪ᮜᮂ ᮔᮨᮌᮤᮢᮊᮥ

Bangsaku, Rakyatku
ᮘᮀᮞᮊᮥ, ᮛᮊ᮪ᮚᮒ᮪ᮊᮥ

Semuanya
ᮞᮨᮙᮥᮃᮑ

Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya
ᮘᮍᮥᮔ᮪ᮜᮂ ᮏᮤᮝᮑ, ᮘᮍᮥᮔ᮪ᮜᮂ ᮘᮓᮔ᮪ᮑ

Untuk Indonesia Raya
ᮅᮔ᮪ᮒᮥᮊ᮪ ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ

Indonesia Raya
ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ

Merdeka, Merdeka
ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ, ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ

Tanahku, Negeriku
ᮒᮔᮂᮊᮥ, ᮔᮨᮌᮤᮢᮊᮥ

Yang Kucinta
ᮚᮀ ᮊᮥᮎᮤᮔ᮪ᮒ

Indonesia Raya
ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ

Merdeka, Merdeka
ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ, ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ

Hiduplah Indonesia Raya
ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪ᮜᮂ ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ

Indonesia Raya
ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ

Merdeka, Merdeka
ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ, ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ

Tanahku, Negeriku
ᮒᮔᮂᮊᮥ, ᮔᮨᮌᮤᮢᮊᮥ

Yang Kucinta
ᮚᮀ ᮊᮥᮎᮤᮔ᮪ᮒ

Indonesia Raya
ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ

Merdeka, Merdeka
ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ, ᮙᮨᮁᮓᮊᮦ

Hiduplah Indonesia Raya
ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪ᮜᮂ ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮛᮚ


"MANUK DADALI"
(ᮙᮔᮥᮊ᮪ ᮓᮓᮜᮤ)

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
ᮙᮨᮞᮒ᮪ ᮍᮕᮥᮀ ᮜᮥᮠᮥᮁ ᮏᮅᮂ ᮓᮤ ᮃᮝᮀ-ᮃᮝᮀ

Mébérkeun jangjangna bangun taya karingrang
ᮙᮦ᠋ᮘᮦᮁᮊᮩᮔ᮪ ᮏᮀᮏᮀᮔ ᮘᮍᮥᮔ᮪ ᮒᮚ ᮊᮛᮤᮀᮛᮀ

Sukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
ᮞᮥᮊᮥᮔ ᮛᮀᮌᮇᮞ᮪ ᮛᮩᮏᮩᮀ ᮕᮙᮒᮥᮊ᮪ᮔ ᮍᮨᮜᮥᮊ᮪

Ngapak méga bari hiberna tarik nyuruwuk
ᮍᮕᮊ᮪ ᮙᮦᮌ ᮘᮛᮤ ᮠᮤᮘᮨᮁᮔ ᮒᮛᮤᮊ᮪ ᮑᮥᮛᮥᮝᮥᮊ᮪

Saha anu bisa nyusul kana tandangna
ᮞᮠ ᮃᮔᮥ ᮘᮤᮞ ᮑᮥᮞᮥᮜ᮪ ᮊᮔ ᮒᮔ᮪ᮓᮀᮔ

Gandang jeung perténtang taya bandingannana
ᮌᮔ᮪ᮓᮀ ᮏᮩᮀ ᮕᮨᮁ᠋ᮒᮦᮔ᮪ᮒᮀ ᮒᮚ ᮘᮔ᮪ᮓᮤᮍᮔ᮪ᮔᮔ

Dipikagimir dipikasérab ku sasama
ᮓᮤᮕᮤᮊᮌᮤᮙᮤᮁ ᮓᮤᮕᮤᮊ᠋ᮞᮦᮛᮘ᮪ ᮊᮥ ᮞᮞᮙ

Taya karempan kasieun lébér wawanénna
ᮒᮚ ᮊᮛᮨᮙ᮪ᮕ᮪ ᮊᮞᮤᮉᮕ᮪ ᮜᮦ᠋ᮘᮦᮁ ᮝᮝ᠋ᮔᮦᮔ᮪ᮔ

Manuk Dadali manuk panggagahna
ᮙᮔᮥᮊ᮪ ᮓᮓᮜᮤ ᮙᮔᮥᮊ᮪ ᮕᮀᮌᮌᮂᮔ

Perlambang sakti Indonésia Jaya
ᮕᮨᮁᮜᮙ᮪ᮘᮀ ᮞᮊ᮪ᮒᮤ ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ ᮏᮚ

Manuk Dadali pangkakoncarana
ᮙᮔᮥᮊ᮪ ᮓᮓᮜᮤ ᮕᮀᮊᮊᮧᮕ᮪ᮎᮛᮔ

Resep ngahiji rukun sakabéhna
ᮛᮨᮞᮨᮕ᮪ ᮍᮠᮤᮏᮤ ᮛᮥᮊᮥᮔ᮪ ᮞᮊ᠋ᮘᮦᮂᮔ

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
ᮠᮤᮛᮥᮕ᮪ ᮞᮅᮚᮥᮔᮔ᮪ ᮒᮛ ᮕᮠᮤᮛᮤ-ᮠᮤᮛᮤ

Silih pikanyaah teu inggis béla pati
ᮞᮤᮜᮤᮂ ᮕᮤᮊᮑᮃᮂ ᮒᮩ ᮄᮀᮌᮤᮞ᮪ ᮘᮦᮜ ᮕᮒᮤ

Manuk dadali ngandung siloka sinatria
ᮙᮔᮥᮊ᮪ ᮓᮓᮜᮤ ᮍᮔ᮪ᮓᮥᮀ ᮞᮤᮜᮧᮊ ᮞᮤᮔᮒᮤᮢᮃ

Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonésia
ᮊᮩᮁ ᮞᮊᮥᮙ᮪ᮔ ᮘᮀᮞ ᮓᮤ ᮔᮌᮛ ᮄᮔ᮪ᮓᮧᮔᮦᮞᮤᮃ


Berikut karakter-karakter pada aksara Sunda Kuno:
(Sumber: Wikipedia)

Perbandingan antara Aksara Sunda Kuno dan Aksara Sunda Baku:
(Sumber: Wikipedia)

Keyboard Aksara Sunda untuk Android
Multiling O Keyboard DOWNLOAD


Sekian pembahasan dari Saya. 
Semoga bermanfaat.

TERIMA KASIH